Thursday, 17 November 2016
Shalat sangat penting bagi setiap Muslim. Shalat merupakan tiang agama. Dengan shalat, menjadi pembeda antara kita dengan non Muslim.
TERKADANG terlintas dalam benak kita, kenapa kita harus shalat? Apa yang akan kita dapatkan dari shalat? Padahal, shalat hanya gerakan-gerakan sederhana, yang kita lakukan pada waktu-waktu bersantai. Sehingga waktu istirahat kita terganggu akibat diisi dengan shalat?
Jika hal itu masih ada dalam benak pikiran Anda, maka segera hapuslah. Sebab, shalat bukan hanya perintah dari Allah SWT semata. Shalat memiliki keistimewaan tersendiri bagi kita sebagai seorang Muslim. Dan shalat memiliki urgensi tersendiri bagi kita. Apakah itu?
Shalat itu tiang agama. Siapa yang menunaikan shalat, berarti ia menegakkan agama. Dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia meruntuhkan agama.
Bila kita memperhatikan sebuah bangunan, tiang berfungsi sebagai penyangga. Apa jadinya bila bangunan berdiri tanpa penyangga? Pasti ambruk, kan? Apa artinya pula bangunan dengan tiang penyangga yang rapuh? Lama-lama ambruk juga, kan?
Dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah ﷺ bersabda, “Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat,” (HR. At-Tirmidzi).
Shalat juga pembeda keimanan dengan kekufuran. At-Tirmidzi kembali meriwayatkan dari Buraidah, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Ikatan janji antara kami (umat Islam) dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Maka barangsiapa meninggalkan shalat, berarti ia kafir.”
Adapun Muslim meriwayatkan dalam shahih-nya, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya batas antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.”
Selain itu, shalat merupakan amalan pokok yang akan dihisab pertama kali. At-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan yang pertama kali dihisab pada seseorang nanti di hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya bagus, maka berbahagia dan beruntunglah dia. Namun, jika shalatnya rusak, maka menyesal dan merugilah ia…”
Sebuah perintah ketaatan dari Allah SWT akan menjadi beban bagi yang kurang berilmu. Semakin bertambah ilmunya, beban itu berubah menjadi kewajiban. Kita mengerjakan shalat, layaknya bekerja kepada majikan. Kita khawatir tidak mendapatkan upah dan mendapatkan sanksi bila tidak mengerjakannya. Kita mengerjakannya karena berharap untuk memasuki surga dan takut masuk ke dalam neraka.
Semakin lama, kewajiban itu berubah menjadi kebutuhan. Kita mengerjakan shalat, karena kita membutuhkannya. Kalau belum mengerjakan, serasa ada yang kurang. Dengan shalat, hati menjadi tenang, jiwa menjadi riang dan segenap permasalahan menemukan jalan keluar. Kita pun merasakan bahwa kitalah yang membutuhkan shalat. Andai tiada shalat, tiada kesempatan berkomunikasi dengan Allah SWT, betapa berat menghadapi aneka problematika hidup.
Lebih nikmat lagi, bila mengerjakannya karena rasa syukur dan cinta kepada Allah SWT. Dan kita merindukan saat istimewa itu. Berkomunikasi dengan Allah, sebagaimana bercengkerama dengan kekasih kita. Rasulullah ﷺ sangat mendalam cintanya kepada Allah. Hingga pernah dalam menunaikan shalat, kakinya menjadi bengkak. Mengapa demikian? Karena beliau berlama-lama dan menemukan kenikmatan luar biasa dalam shalatnya.
Shalat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Selain pembeda antara keimanan dan kekafiran, ia merupakan amalan yang pertama kali dihisab, juga dapat menjadi sarana untuk mengahadapi segala problematika hidup. Hudzaifah berkata, “Kebiasaan nabi ﷺ jika menghadapi kesulitan adalah segera melakukan shalat,” (HR. Ahmad dan Abu Daud). []
Mungkin ketika kita mendapatkan pertanyaan seperti itu kita jawab dengan "karna itu perintah agama" , ya,itu bukan jawaban yang salah,namun adalagi jawaban yang lebih pas saya kira, Dan menurut saya,kenapa kita harus sholat?? ya,
karna kita butuh sholat,seperti halnya kita butuh makan dan minu untuk kehidupan,sholat dapat kita ibaratkan sebagai "ucapan terimakasih" kita pada Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya tiap waktu,detik per detik menit permenit jam per jam hari perhari dan seterusnya Dari nikmat yang diberikan Allah dalam 24 jam/hari itu kita hanya harus "mengucap syukur" sebanyak 5 kali,
bayangin lho betapa mudahnya,dari 24jam nikmat kita hanya perlu 5kali bersyukur,kita patut mengirim sholawat kepada Nabi kita MUHAMMAD SAW,yang begitu menyayangi kita,BELIAU memintakan keringanan ibadah untuk kita ketika sedang berada di SIDROTUL MUNTAHA (singgasana ALLAH) , ALLAHUMMA SHOLLI 'ALAA SAYYIDINA MUHAMMAD WA'ALAA 'AALII SAYYIDINA MUHAMMAD Terimakasih yaa NABIULLOH yaa ROSUL atas kasih sayangmu pada kami ini,kami sayang padamu kami rindu padamu,
kami cinta padamu,semoga kelak di yaumil kiyamah kami termasuk golongan yang mendapatkan syafaat mu yaa ROSUL Q : saya denger adzan Tapi saya masih sibuk mas,jadi gak sempet buat sholat.. A: ya,masih baik lho lewat adzan Allah SWT masih manggil kamu buat sholat,belom manggil kamu buat pulang kehadapanNYA hehehe banyak sekali kemuliaan yang bisa di raih dari sholat,
karna seperti yang telah kita dengar dari guru agama kita, yang pertama kali di tanya oleh malaikat dikubur adalah "bagaimana sholatmu",bukan bagaimana anakmu,bagaimana hartamu. Sebenernya nih ya,Allah SWT gak butuh sholatmu,ketika kamu sholat atau endak,itu sama sekali gak berpengaruh ke Allah SWT,tapi ya kita sebagai makhluk ciptaanNYA sadar dirilah,masak udah di beri (re: nikmat) kita gak mau untuk sekedar bilang "makasih" (re: sholat) sama sang pemberi (ALLAH SWT) nb:
Tolong,jika ada yang kurang mohon di pas kan namanya juga sedang sama2 belajar :D semoga bermanfaat